JAKARTA – Kondisi harga pangan naik tahun 2025 mendorong masyarakat untuk menerapkan Strategi belanja cerdas saat harga pangan meningkat agar kebutuhan pokok tetap tercukupi di tengah naiknya biaya hidup. Badan Pangan Nasional (Bapanas) aktif memperkenalkan berbagai intervensi pasar sebagai respons terhadap situasi ini.
Salah satu langkah nyata adalah perluasan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) melalui Operasi Pasar.
Bapanas telah menyalurkan beras murah SPHP melalui Program Operasi Pasar Beras SPHP yang sudah dijalankan pada bulan Juli 2025, dengan pendistribusi massal melalui PT Pos Indonesia dan sejumlah jaringan BUMN pangan. Langkah ini mendukung penerapan strategi belanja hemat saat harga naik bagi masyarakat Indonesia berpenghasilan rendah.
Bukan hanya itu, sepanjang tahun 2025 Program Gerakan Pangan Murah (GPM) juga dilaksanakan lebih dari 800 kali di berbagai provinsi untuk menyediakan komoditas utama dengan harga dibawah eceran tertinggi (HET). Inisiatif ini merupakan bagian dari tips belanja cerdas keluarga yang dipromosikan Bapanas untuk menjaga keterjangkauan kebutuhan pokok.
Bapanas juga menyiapkan 1,3 juta ton beras SPHP untuk operasi pasar, yang dikirim melalui Bulog secara bertahap hingga akhir tahun. Program ini merupakan solusi belanja murah berkualitas bagi sejumlah daerah yang menghadapi kenaikan harga tinggi.
Secara pengamatan, operasi pasar SPHP juga dilakukan secara langsung. Tepatnya di Kabupaten Purworejo, misalnya, pemerintah daerah bekerja sama dengan Bapanas dan Bulog menyelenggarakan pasar murah beras SPHP dalam skala sangat terbatas dengan distribusi yang diatur berdasarkan e-KTP.
Berikut secara ringkas, Strategi Belanja Cerdas mencakup:
- Memanfaatkan belanja hemat saat harga naik lewat operasi pasar SPHP.
- Membandingkan harga di berbagai tempat guna mendapatkan cara mengatur anggaran belanja rumah tangga.
- Mengikuti tips belanja cerdas keluarga melalui program Pemerintah seperti GPM.
- Menjalankan solusi belanja murah berkualitas dengan membeli komoditas stabil di bawah HET lewat SPHP.
- Mengintegrasikan berbagai strategi menghemat kebutuhan pokok melalui partisipasi aktif masyarakat dalam program pemerintah.
Kenaikan harga pangan menurut Badan Pangan Nasional penyaluran beras oleh perum Bulog tetap berjalan sesuai penugasan dari pemerintah. dan memastikan tetap menjaga keterjangkauan harga bagi seluruh masyarakat Indonesia.
“Saat ini intervensi stabilisasi pangan kita gencarkan, kami tentunya bersama seluruh stakeholder terkait terus menyalurkan beras SPHP, dan perlu dicatat bahwa harga beras SPHP yang ada di Bulog tidak berubah, tetap Rp 12.500 ribu per kg untuk zona 1, sedangkan untuk zona 2 Rp 13.500 ribu per kg,” ujar arief, dikutip Bapanas Kamis (04/09/25).
Dalam kebijakan tersebut, Arief mengatakan bahwa keputusan ini merupakan hasil kesepakatan Kemenko Pangan yang dihadiri oleh kementerian/lembaga terkait, bukan keputusan sepihak. karena itu, penetapan harga tetap mempertimbangkan keseimbangan petani, konsumen, dan pedagang.
Arief juga menegaskan kalau pemerintah telah menunjukan komitmen menjaga stabilitas pasokan dan harga beras secara nasional sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto. Selain itu, sinergi antar kementerian atau lembaga bersama bulog turut memastikan bahwa masyarakat tetap terlindungi dan memperoleh beras dengan harga yang adil.
Penanganan kenaikan harga pangan di tahun 2025 memperlihatkan sinergi antara kebijakan pemerintah dan adaptasi masyarakat Indonesia. Strategi belanja cerdas saat harga pangan meningkat bukan hanya teori, tetapi langkah praktis yang didukung data dan program konkret dari Bapanas. (Tgr)