Potret beras lokal (Istokphoto/Tegar Putra)

JAKARTA – Penurunan harga pangan, khususnya beras terus menurun. Menurut data Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang diamati pada Senin (08/09/25), pukul 14.45 WIB. Beras premium, tingkat konsumen Rp 15.733 per kilogram turun dari sebelumnya Rp 16.160 per kilogram, dan beras medium Rp 13.759 per kilogram turun dibandingkan dari harga sebelumnya Rp 14.141 per kilogram.

Meskipun begitu, harga beras saat ini masih terbilang mahal dibandingkan dengan standar harganya beras premium Rp 14.900 per kilogram, dan standar harga beras medium kisaran Rp 13.500 per kilogram.

Kondisi harga beras saat ini juga mendorong masyarakat Indonesia untuk lebih cermat dalam memenuhi kebutuhan pokok. Beras tetap menjadi makanan utama keluarga, meski harga terus naik. Situasi ini membuat konsumen mencari beras murah berkualitas agar kebutuhan terpenuhi tanpa membebani anggaran.

Permintaan terhadap beras murah berkualitas semakin tinggi karena dianggap bisa menjaga keseimbangan antara kebutuhan pangan dan anggaran rumah tangga. Beberapa merek lokal menawarkan kualitas baik dengan harga terjangkau, sehingga menjadi pilihan utama saat harga naik.

Berikut ciri-ciri beras murah berkualitas dan rekomendasi merek yang bisa menjadi solusi saat terjadi kenaikan harga pangan, termasuk beras.

Ciri-Ciri Beras Murah Berkualitas

Beras yang masuk kategori tersebut pada dasarnya memiliki butiran utuh, putih alami, dan tidak berbau. Setelah dimasak, teksturnya lembut dan nasi tetap pulen meski sudah dingin. Pastikan juga bebas dari pemutih atau pewangi buatan agar termasuk dalam kategori beras murah berkualitas yang aman dan bergizi.

Rekomendasi Merek Beras Murah Berkualitas

Berikut kisaran harga beras 5 kg per merek yang sering disebut sebagai pilihan hemat sekaligus berkualitas:

  • Rojolele: sekitar Rp68.000–Rp82.000 per 5 kg, tergantung toko dan promo.
  • Topi Koki (Cap Ikan Koki Hoki – Setra Ramos): sekitar Rp74.500.
  • BMW (Pandan Wangi): untuk kemasan besar, kisaran Rp176.900 untuk 10 kg, estimasi Rp88.500 per 5 kg.

Informasi harga untuk merek seperti Sania, Maknyus, Idola saat ini belum tersedia di sumber resmi online, namun biasanya berada dalam rentang harga serupa. Konsumen juga bisa membandingkan harga di pasar tradisional yang harganya relatif murah, tapi tidak lebih murah dibandingkan konsumen berbelanja di online, karena adanya promo atau diskon.

Kelebihan berbelanja offline atau langsung ke pasar tradisional juga ada kelebihannya contohnya, konsumen dapat melihat perbandingan langsung antara beras-beras merek lain yang harganya juga bervariatif.

Tips Berhemat Saat Membeli Beras

Selain memilih merek yang tepat, masyarakat dapat menghemat dengan beberapa cara praktis:

  • Bandingkan harga di pasar tradisional dan ritel modern: pasar tradisional sering menawarkan harga lebih rendah.
  • Beli dalam kemasan besar (5 kg atau lebih) untuk mengurangi biaya per kilogram.
  • Simpan beras dengan benar: gunakan wadah tertutup dan kering agar kualitas tetap terjaga.
  • Amati beras terlalu putih mengkilap, bisa jadi mengandung pemutih.
  • Pilih beras yang tidak beraroma menyengat, menghindari produk berbahan tambahan.

Semua langkah ini termasuk dalam praktik strategi belanja hemat keluarga yang membantu konsumsi tetap berkualitas tanpa terganggu lonjakan harga.

Harga beras yang tinggi bukan berarti kualitas konsumsi rumah tangga menurun. Dengan mengenali ciri beras murah berkualitas, memilih merek hemat seperti Rojolele, Topi Koki, atau BMW, serta menerapkan tips cerdas dalam berbelanja, kebutuhan pokok tetap dapat terpenuhi. Strategi ini membantu menjaga stabilitas anggaran sekaligus kualitas makanan keluarga di tengah harga yang masih tinggi.  (Tgr)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *