JAKARTA — Olahraga raket terus berkembang dengan hadirnya berbagai variasi permainan. Salah satu yang belakangan menarik perhatian adalah padel. Banyak orang mulai mengenalnya sebagai alternatif dari tenis karena karakteristiknya yang unik. Walau keduanya sama-sama memakai raket dan bola, padel serta tenis punya perbedaan mendasar dalam lapangan, peralatan, hingga aturan bermain.
Padel pertama kali populer di Spanyol dan Amerika Latin. Kini, olahraga ini mulai merambah ke berbagai negara, termasuk Indonesia. Ukuran lapangan yang lebih kecil dan aturan yang lebih sederhana membuat padel terasa mudah dimainkan oleh pemula. Bahkan banyak yang menyebut padel sebagai olahraga sosial karena sering dimainkan berpasangan dan menekankan kerja sama tim.
Di sisi lain, tenis sudah lama dikenal sebagai olahraga klasik dengan tradisi panjang. Permainannya menuntut kekuatan, kecepatan, dan strategi yang kompleks. Karena itu, banyak atlet profesional yang menjadikan tenis sebagai jalur karier olahraga. Meski padel dan tenis terlihat mirip, kenyataannya keduanya berbeda cukup jauh.
Lalu, apa saja perbedaan padel dan tenis? Berikut lima hal utama yang membedakan kedua olahraga ini berdasarkan informasi dari Wikipedia.
1. Perbedaan lapangan padel dan tenis
Lapangan padel berukuran 20 x 10 meter. Di sekelilingnya terdapat dinding kaca atau tembok setinggi 3-4 meter yang menjadi bagian dari permainan. Bola boleh memantul ke dinding sebelum dipukul kembali oleh pemain.
Sementara itu, lapangan tenis lebih luas, dengan panjang 23,77 meter dan lebar 8,23 meter (untuk tunggal) hingga 10,97 meter (untuk ganda). Lapangan tenis tidak memiliki dinding di sekelilingnya, sehingga bola harus tetap berada di dalam garis batas permainan.
2. Peralatan yang digunakan
Raket padel berukuran lebih kecil, padat, dan tidak menggunakan senar. Permukaannya dilengkapi lubang-lubang kecil untuk mengurangi hambatan udara. Biasanya raket ini dibuat dari bahan komposit seperti fiberglass atau karbon.
Sedangkan raket tenis lebih besar, memiliki senar, dan memungkinkan pemain menghasilkan pukulan keras dengan efek spin. Dari sisi bola, keduanya tampak mirip. Namun bola padel memiliki tekanan udara lebih rendah sehingga pantulannya lebih lambat dibanding bola tenis.
3. Aturan permainan padel dan tenis
Permainan padel hanya bisa dilakukan dalam format ganda (2 lawan 2). Servis dilakukan di bawah pinggang (underhand) setelah bola dipantulkan sekali ke tanah. Selama rally, bola boleh memantul ke dinding sebelum dipukul kembali.
Sebaliknya, tenis bisa dimainkan tunggal atau ganda. Servis dilakukan dari atas kepala (overhand) setelah bola dilempar ke udara. Bola harus jatuh di dalam garis permainan tanpa memantul ke dinding karena lapangan tenis memang terbuka.
4. Sistem skor pada padel dan tenis
Kedua olahraga ini menggunakan sistem skor yang sama, yaitu 15, 30, 40, deuce, dan advantage. Namun pada padel, ada tambahan aturan golden point di beberapa turnamen. Jika skor deuce terjadi, satu poin penentuan akan menentukan siapa pemenangnya tanpa perlu advantage.
Dalam tenis, sistem golden point jarang dipakai pada pertandingan profesional. Pemain tetap harus melalui advantage setelah deuce untuk menentukan pemenang.
5. Gaya bermain dan strategi
Padel menekankan kerja sama tim, strategi penempatan bola, dan memanfaatkan dinding untuk memperpanjang rally. Karena lapangannya kecil, permainan padel lebih mudah diikuti pemula dan cocok untuk bersosialisasi.
Sementara itu, tenis membutuhkan kemampuan fisik lebih besar. Pemain harus punya kekuatan, kecepatan, serta akurasi tinggi dalam memukul bola. Strateginya pun lebih kompleks karena luas lapangan membuat lawan lebih sulit dijangkau.
Padel dan tenis memang mirip karena sama-sama olahraga raket. Namun perbedaan keduanya cukup jelas. Padel lebih sederhana, lapangannya kecil, dan menekankan aspek sosial. Tenis lebih menantang dari sisi fisik dan teknik, serta punya tradisi panjang sebagai olahraga kompetitif.
Bagi pemula yang ingin mencoba olahraga baru, padel bisa jadi pilihan menarik. Sedangkan bagi yang ingin tantangan lebih berat, tenis tetap menjadi olahraga yang patut dijalani.