Tidak sedikit orang yang masih salah kaprah memahami perbedaan CPU dan GPU. Sebab keduanya sama-sama dianggap sebagai “otak” pemrosesan utama pada sebuah perangkat. 

Padahal, CPU (Central Processing Unit) dan GPU (Graphics Processing Unit) memiliki fungsi yang berbeda, meski keduanya sama-sama penting dalam menentukan kinerja atau performa device.

Secara garis besar, CPU punya peran dalam mengatur instruksi umum dan multitasking, sedangkan GPU lebih fokus pada tampilan grafis dan pekerjaan berat yang butuh perhitungan cepat dalam jumlah besar. 

Jika dijelaskan sederhana, CPU adalah pengatur utama semua perintah, sedangkan GPU ibarat tenaga tambahan yang mengurus gambar, animasi, atau komputasi besar. Jadi secara definisi, perbedaan CPU dan GPU sebenernya punya tugas yang jauh berbeda. 

Oleh sebab itu, Artikel ini akan mengulas secara mendalam mengenai perbedaan CPU dan GPU, serta fungsi dan cara kerjanya.

Fungsi CPU dan GPU 

Dikutip Intel, CPU memiliki beberapa inti pemrosesan dan umumnya disebut sebagai “otak” komputer. Komponen ini bertugas mengeksekusi perintah dasar dari perangkat lunak yang dijalankan. 

Perlu diketahui, semakin tinggi jumlah inti (core) dan kecepatan clock pada CPU, semakin responsif pula perangkat komputer atau laptop dalam menjalankan berbagai aplikasi.

Sebenarnya, fungsi CPU sendiri sangat luas. Mulai dari menjalankan sistem operasi, membuka aplikasi perkantoran, mengolah data, hingga melakukan multitasking merupakan sebagian besar pekerjaan yang dapat dilakukan CPU. 

Sementara itu, GPU memiliki fungsi yang lebih spesifik. GPU awalnya dirancang untuk mempercepat pemrosesan grafis, seperti tampilan gambar, animasi, maupun video. 

Namun, seiring perkembangan teknologi, fungsi GPU meluas tidak hanya untuk desain grafis, tetapi juga untuk komputasi berat seperti rendering 3D, kecerdasan buatan (AI), hingga pengolahan data besar (big data).

Bagaimana Cara Kerja CPU dan GPU

Jika melihat dari fungsi keduanya yang berbeda, tentu cara kerja CPU dan GPU pun ikut berbeda. CPU bekerja dengan fokus pada kecepatan instruksi tunggal. 

Proses ini terjadi melalui unit kontrol (control unit) yang mengatur aliran data. Lalu bagian Arithmetic Logic Unit (ALU), yang merupakan komponen khusus CPU melakukan perhitungan secara matematis. Agar perintah dapat diproses dengan cepat, cache menyimpan data sementara, sehingga CPU tidak perlu bolak-balik mencari data di RAM (Random Access Memory). 

Sebagai contoh, ketika pengguna membuka dokumen, CPU akan membaca perintah dari sistem operasi, mengeksekusi instruksi aplikasi, lalu menampilkan hasil ke layar melalui GPU. 

Karena kemampuannya bersifat general-purpose, CPU dapat menjalankan berbagai jenis aplikasi dengan stabil, meskipun tidak selalu dalam jumlah besar dan secara bersamaan.

Berbeda dengan CPU, GPU bekerja dengan prinsip pemrosesan paralel. GPU terdiri dari ratusan hingga ribuan inti kecil yang mampu bekerja bersamaan untuk menangani banyak tugas grafis sekaligus. 

Saat bermain game, misalnya, GPU bertugas menghitung detail tekstur, bayangan, cahaya, hingga gerakan objek 3D dalam satu waktu.

Kemampuan pemrosesan paralel ini membuat GPU lebih efisien dalam menangani pekerjaan berat yang melibatkan data kompleks dalam jumlah besar. 

Hal inilah yang membuat GPU kini juga digunakan di bidang komputasi ilmiah, pengembangan AI, hingga analisis data, bukan hanya sekadar untuk tampilan visual.

Memahami perbedaan CPU dan GPU pada sebuah perangkat, penting agar pengguna tidak salah kaprah dalam menilai kinerja perangkat tersebut. 

CPU berfungsi sebagai pengendali utama yang menangani instruksi umum dengan cepat, sedangkan GPU berperan sebagai akselerator yang unggul dalam pemrosesan paralel, terutama untuk grafis dan komputasi kompleks.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *